Babinsa Boliyohuto Hadiri Rembuk Stunting Desa Tiohu, Dorong Kesadaran Warga Tentang Kesehatan Lingkungan

By Sinthya Airin 17 Okt 2025, 18:10:19 WIB Berita Terkini
Babinsa Boliyohuto Hadiri Rembuk Stunting Desa Tiohu, Dorong Kesadaran Warga Tentang Kesehatan Lingkungan

Asparaga, 15 Oktober 2025 — Kegiatan Rembuk Stunting, sebuah forum penting yang membahas langkah-langkah nyata pencegahan stunting di tingkat desa. Dalam kegiatan itu hadir Babinsa 1315-05/Boliyohuto yang turut berperan aktif memberikan dukungan kepada pemerintah desa.

Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 Wita itu dipimpin oleh Camat Asparaga yang diwakili oleh Hamdam. Kehadiran berbagai unsur, mulai dari pemerintah desa, tenaga kesehatan, hingga perwakilan TNI dan Polri, menjadi bukti bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

Dalam rapat yang dihadiri oleh sekitar 40 warga, dibahas secara mendalam berbagai permasalahan yang selama ini memengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu persoalan utama yang mengemuka ialah masih banyaknya rumah warga yang belum memiliki jamban layak.

Babinsa yang hadir menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah dasar mencegah berbagai penyakit, termasuk stunting. Menurutnya, kesadaran masyarakat tentang sanitasi harus tumbuh dari dalam diri dan diiringi dengan kerja sama lintas sektor.

Rembuk Stunting kali ini tidak hanya berisi paparan teori. Setelah sambutan dari Kepala Desa dan Camat Asparaga, acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang melibatkan kepala dusun dan tim medis. Dalam forum kecil itu, masyarakat diajak memetakan persoalan lingkungan masing-masing dusun dan mencari solusi yang bisa dilakukan secara mandiri.

Gotong royong menjadi kata kunci yang mengemuka. Warga sepakat untuk menggelar kegiatan bersih-bersih kampung secara rutin, memperbaiki jamban rusak, dan menutup jamban liar yang mengganggu kenyamanan lingkungan.

Keterlibatan berbagai unsur dalam kegiatan ini menjadi hal menarik tersendiri. Dari pihak kesehatan hadir Kepala Puskesmas Asparaga, Erna Nini Ismail, S.Tr.Keb., bersama dr. Herman Bintang dan seluruh staf puskesmas. Sementara dari unsur keamanan hadir Brigadir Polisi Satu Salim mewakili Kepala Subsektor Asparaga dan Serka Laode Kalawara mewakili Danramil 1315-05/Boliyohuto.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan masyarakat tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antara tenaga medis, aparat pemerintah, dan aparat pertahanan untuk mewujudkan desa yang sehat dan bebas stunting.

Dalam sesi pemaparan materi, Kepala Puskesmas Asparaga menjelaskan pentingnya membangun jamban sehat sesuai standar kebersihan, meliputi septic tank kedap, ventilasi baik, dan tidak mencemari sumber air. Program edukasi dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi prioritas untuk membentuk kebiasaan positif di masyarakat.

Babinsa menambahkan bahwa peran TNI di lapangan bukan hanya sebatas pengawasan, tetapi juga mendampingi masyarakat agar setiap program benar-benar terlaksana. “Masyarakat perlu contoh nyata, bukan hanya sosialisasi,” ujarnya dalam sesi diskusi kelompok.

Salah satu hasil penting dari rembuk tersebut ialah rencana pemerintah desa untuk menetapkan aturan resmi tentang larangan buang air besar sembarangan. Aturan ini akan dilengkapi dengan sistem pengawasan yang melibatkan aparat lingkungan dan kader kesehatan.

Selain itu, pemerintah desa bersama Babinsa juga berencana mengajukan bantuan pembangunan jamban sehat melalui program pemerintah daerah dan TNI Manunggal KB Kesehatan. Keluarga kurang mampu akan mendapatkan stimulan bahan bangunan agar bisa memiliki jamban layak di rumah masing-masing.

Rembuk Stunting di Desa Tiohu tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga momentum kebersamaan antarwarga. Melalui semangat gotong royong, warga bersama Babinsa bertekad menjadikan kebersihan lingkungan sebagai budaya sehari-hari.

Langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, menutup lubang pembuangan, dan memperbaiki jamban rusak dinilai mampu menurunkan risiko penyakit. Kegiatan ini pun diharapkan menjadi contoh bagi desa lain di Kecamatan Asparaga.

Menjelang sore, suasana rembuk di Aula Desa Tiohu tetap penuh semangat. Diskusi dan tukar gagasan berlangsung aktif, memperlihatkan antusiasme warga terhadap isu kesehatan yang langsung menyentuh kehidupan mereka.

Kegiatan yang berlangsung tertib dan aman ini menegaskan semangat kolaborasi di tingkat akar rumput. Babinsa 1315-05/Boliyohuto, tenaga medis, dan pemerintah desa sejalan dalam tujuan: menyehatkan generasi dan melindungi masa depan anak-anak Desa Tiohu. Rembuk Stunting bukan sekadar agenda formal, tetapi langkah nyata menuju perubahan sosial yang berkelanjutan.

Rapat ditutup pada pukul 16.00 Wita dengan kesimpulan bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting harus dimulai dari perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat. Dengan dukungan lintas sektor, Desa Tiohu diyakini mampu menjadi desa yang sehat, bersih, dan mandiri.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment