
BEM Universitas Gorontalo dan Cipayung Plus Gelar Konsolidasi Aksi, 60 Peserta Hadir

Limboto, 31 Agustus 2025 – Malam itu suasana Kampus Universitas Gorontalo di Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, tampak lebih ramai dari biasanya. Sekitar 60 aktivis mahasiswa berkumpul dalam forum konsolidasi aksi yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gorontalo bersama organisasi Cipayung Plus. Pertemuan yang dimulai pukul 21.30 Wita ini menjadi ruang penyatuan langkah sekaligus pemantapan strategi gerakan mahasiswa Kabupaten Gorontalo.
Dalam forum ini hadir sejumlah pimpinan organisasi mahasiswa. Di antaranya Erlin Adam selaku Presiden BEM UG, Puspita Sari Ketua PMII Kabupaten Gorontalo yang juga bertindak sebagai Jenderal Lapangan, Muh. Laode Halik Ketua HMI Cabang Limboto, Rizal Agu Ketua GMNI Kabupaten Gorontalo, serta Renaldi Ketua IMM Kabupaten Gorontalo. Selain itu, puluhan kader dari organisasi Cipayung Plus ikut menghidupkan dinamika diskusi malam itu.
Konsolidasi tersebut menghasilkan kesepakatan mengenai titik kumpul massa aksi. Dua lokasi dipilih sebagai konsentrasi awal, yakni halaman Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan kawasan bawah Menara Pakaya Tower. Kedua titik itu dipandang strategis karena menjadi pusat mobilisasi massa serta simbol perlawanan mahasiswa terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Untuk menghidupkan demonstrasi, mahasiswa menyiapkan berbagai perangkat aksi. Dari sound system, megaphone, spanduk berisi tuntutan, hingga selebaran yang akan dibagikan ke masyarakat. Bahkan ban bekas pun disiapkan sebagai simbol perlawanan. Sementara panji-panji organisasi akan dikibarkan sebagai tanda kekompakan aliansi mahasiswa.
Adapun tuntutan yang akan dibawa dalam aksi cukup tegas. Di antaranya menolak segala bentuk kenaikan gaji atau tunjangan DPR baik pusat maupun daerah, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, menuntut Presiden mencopot Kapolri, memecat serta mengadili pelaku represif terhadap ojek online, menolak kenaikan pajak BBM, meminta pembatalan efisiensi anggaran, hingga mendesak evaluasi Kabinet Merah Putih. Semua poin itu dirumuskan sebagai wujud kekecewaan mahasiswa terhadap kondisi kebangsaan yang dinilai semakin tidak pro-rakyat.
Konsolidasi aksi ini lahir dari kegelisahan mahasiswa atas situasi sosial politik yang berkembang. Kenaikan beban ekonomi, ketidakadilan hukum, dan sikap elite yang dinilai jauh dari kepentingan masyarakat kecil membuat mahasiswa terpanggil untuk turun ke jalan. Gerakan ini diyakini sebagai bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab moral generasi muda terhadap bangsa.
Aksi dijadwalkan dimulai pukul 08.00 Wita dengan membawa nama Aliansi Mahasiswa Kabupaten Gorontalo Menggugat. Seluruh tuntutan akan dituangkan dalam bentuk fakta integritas, yang kemudian diminta ditandatangani Kapolres Gorontalo, Ketua DPRD, dan Bupati Gorontalo. Massa menegaskan aksi akan dipusatkan di bawah Menara Pakaya Tower tanpa ada pengrusakan fasilitas negara, tetapi dengan syarat jajaran Forkopimda turun menemui mereka. Setelah aksi di wilayah Kabupaten Gorontalo, mahasiswa berencana bergabung dengan gelombang aksi di Kota Gorontalo.
Dari konsolidasi ini, mahasiswa menitipkan pesan kepada pejabat daerah agar bijak menyikapi aspirasi rakyat. Terutama bagi pengguna kendaraan dinas berplat merah, diharapkan menghindari lokasi aksi demi mencegah gesekan. Bagi mereka, aksi ini bukan untuk menciptakan kegaduhan, melainkan ruang menyampaikan suara kebenaran.
Konsolidasi aksi malam itu memperlihatkan betapa mahasiswa masih menjadi motor penggerak aspirasi rakyat. Kehadiran berbagai organisasi di bawah payung Cipayung Plus menunjukkan adanya kesatuan sikap dan solidaritas yang kuat. Dari forum inilah lahir semangat baru untuk terus mengawal keadilan dan demokrasi di daerah.
Menjelang pukul 23.00 Wita, kegiatan konsolidasi pun resmi ditutup. Semua berjalan aman, lancar, dan kondusif. Meski suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh semangat, mahasiswa tetap menjunjung tinggi kedisiplinan. Konsolidasi ini menjadi awal dari gerakan yang lebih besar, di mana suara mahasiswa Gorontalo akan bergema demi rakyat dan negeri.
1.png)