Home Berita Terkini Cahaya Maulid di Tabongo Merupakan Simbol Kehangatan Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Cahaya Maulid di Tabongo Merupakan Simbol Kehangatan Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

33
0
SHARE
Cahaya Maulid di Tabongo Merupakan Simbol Kehangatan Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Tabongo, 04 September 2025 – Malam di Masjid Besar Al-Jihad Desa Ilomangga terasa berbeda. Ratusan jamaah hadir dengan wajah penuh khidmat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M. Sertu Abdul Muis yang hadir mewakili Danramil 1315-03/Tabongo tampak berbaur bersama masyarakat, menjadi wujud nyata kedekatan TNI dengan rakyat.

Kehadiran Babinsa di tengah acara keagamaan bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari tugas Koramil yang melekat erat dengan masyarakat. Selain menyiapkan kekuatan pertahanan darat, Koramil juga menjadi wadah pembinaan teritorial untuk menjaga harmoni dan rasa aman di wilayah binaannya.

Peringatan Maulid kali ini semakin lengkap dengan hadirnya Camat Tabongo Anton Nini Panani, S.Pd, Kepala Puskesmas Tabongo Hendra Tuna, S.K.M., M.Kes, Kapolsek Tabongo-Batudaa Iptu Adrian Prasasti, S.H., para kepala desa, imam, serta tokoh adat dan agama. Kehadiran para pemimpin daerah ini menjadi simbol kuatnya kebersamaan dalam membangun masyarakat yang religius dan rukun.

Acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema syahdu di dalam masjid. Setelah itu, Camat Tabongo menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya Maulid sebagai momentum mempererat ukhuwah Islamiyah dan mengingat kembali teladan Rasulullah SAW yang penuh kasih sayang.

Puncak acara diisi dengan ceramah agama yang menyejukkan hati jamaah. Ustadz menekankan nilai sabar, keikhlasan, dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari. Doa adat Gorontalo turut dipanjatkan, memperlihatkan bahwa nilai budaya dan agama mampu berpadu indah dalam satu perayaan.

Kemeriahan acara juga ditandai dengan zikir Maulid yang dilantunkan menggunakan bahasa daerah Gorontalo. Suara lantang jamaah yang bersatu dalam lantunan zikir menghadirkan suasana haru sekaligus syukur yang mendalam.

Rangkaian peringatan Maulid berakhir pukul 21.55 Wita dalam keadaan aman, tertib, dan penuh makna. Bagi masyarakat Tabongo, perayaan ini bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi, melainkan juga sarana memperkokoh persatuan, mempererat silaturahmi, serta menanamkan nilai keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.