Dari Gelap Hingga Terang, Prajurit TMMD Terus Bekerja Demi Jalan yang Layak

By Sinthya Airin 18 Okt 2025, 14:02:46 WIB Berita Terkini
Dari Gelap Hingga Terang, Prajurit TMMD Terus Bekerja Demi Jalan yang Layak

Telaga Biru, 18 Oktober 2025 – Di saat kebanyakan orang menikmati waktu istirahat di akhir pekan, prajurit Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo justru memilih hal berbeda. Sejak pagi hingga menjelang siang, mereka kembali turun ke lokasi pembangunan jalan rabat beton di Desa Tonala. Hari libur tidak menjadi alasan untuk berhenti, bahkan semalam sebelumnya mereka masih lembur demi menyelesaikan pekerjaan yang sudah dicanangkan.

Dari semangat demi kecintaan kepada warga desa. Bagi para prajurit, membangun jalan bukan sekadar memenuhi target fisik, tetapi juga membuka akses menuju kesejahteraan. Mereka ingin agar anak-anak desa bisa bersekolah tanpa terhambat jalan rusak, agar petani bisa membawa hasil bumi tanpa kesulitan, dan agar kehidupan warga Tonala menjadi lebih mudah dari hari ke hari.

Peristiwa ini terjadi bukan karena perintah, tetapi karena hati yang terpanggil. Sejak awal TMMD dilaksanakan, prajurit Kodim 1315 melihat betapa pentingnya jalan ini bagi masyarakat. Jalan yang dulu becek dan berlubang kini perlahan berubah menjadi jalur yang kuat dan rapi. Kesadaran itu membuat semangat mereka tak pernah padam meski harus meninggalkan keluarga dan melewati malam dengan kerja keras di bawah sinar lampu seadanya.

Kegiatan pembangunan di Tonala berlangsung dengan atmosfer kebersamaan yang luar biasa. Satgas TMMD tidak bekerja sendiri; warga desa turut hadir membantu. Ada yang mengangkat semen, ada yang menata batu, dan ada pula yang menyiapkan makanan untuk para pekerja. Di sela tawa dan lelah, tumbuh rasa kekeluargaan yang menghapus batas antara prajurit dan rakyat. Di sinilah makna sejati TMMD: kemanunggalan yang nyata, bukan sekadar slogan.

Malam sebelumnya, para anggota Satgas masih sibuk menuntaskan bagian pengerasan jalan. Lampu-lampu portable menyinari area kerja, sementara suara alat dan canda ringan terdengar di sela gelap. Tak ada yang mengeluh meski waktu istirahat mereka terpangkas. “Kami sudah terbiasa bekerja demi rakyat,” ujar salah satu prajurit sambil tersenyum. Kelelahan mereka tergantikan oleh kepuasan melihat setiap meter jalan mulai terbentuk.

TMMD bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tapi juga tentang menanamkan nilai kerja keras dan ketulusan. Apa yang dilakukan Satgas TMMD Kodim 1315 menunjukkan bahwa cinta kepada rakyat bisa diwujudkan dalam bentuk sederhana seperti menata batu demi batu di jalan desa. Pengabdian mereka menjadi bukti bahwa tanggung jawab seorang prajurit bukan hanya menjaga wilayah, tapi juga membangun harapan.

Harapan besar kini menyelimuti Desa Tonala. Jalan rabat beton yang dibangun akan membuka peluang ekonomi baru, memperlancar mobilitas warga, dan memperindah wajah desa. Bagi warga, jalan ini bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi simbol perubahan dan bukti bahwa negara hadir untuk mereka. Bagi TNI, keberhasilan ini menjadi hadiah moral yang tak ternilai: kepercayaan rakyat yang semakin kuat.

Setiap tetes keringat yang jatuh di tanah Tonala membawa makna. Pekerjaan ini dilakukan bukan karena harus, melainkan karena ingin. Inilah yang membedakan TMMD dari proyek pembangunan biasa. Ada rasa memiliki, ada semangat kebersamaan, dan ada keyakinan bahwa membangun negeri dimulai dari desa-desa kecil yang penuh semangat seperti Tonala.

Hari libur bagi Satgas TMMD bukan waktu untuk berhenti, tetapi waktu untuk mengejar ketertinggalan. Mereka tahu, setiap jam yang digunakan akan mempercepat kebahagiaan warga. Sambil bercanda ringan, mereka tetap menata adukan semen dengan presisi. Di balik kelelahan itu tersimpan kepuasan tersendiri kepuasan karena bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Kedisiplinan prajurit menjadi contoh bagi warga. Masyarakat belajar bahwa keberhasilan tidak datang dari kata-kata, melainkan dari kerja nyata. Banyak warga yang awalnya hanya menonton, kini ikut membantu. TMMD di Tonala pun berubah menjadi gerakan sosial yang mempererat hubungan antara aparat dan rakyat. Gotong royong kembali hidup, menyatukan semua dalam satu tujuan: kemajuan bersama.

Dari kegiatan ini, kita belajar bahwa TMMD bukan hanya tentang membangun jalan, tapi juga membangun jiwa. Ia mengajarkan makna kerja keras, keikhlasan, dan cinta tanah air dalam wujud paling sederhana. Prajurit dan rakyat menyatu dalam semangat yang sama: menjadikan desa lebih maju, lebih layak, dan lebih sejahtera.

Jalan rabat beton mulai tampak kokoh, menjadi saksi perjuangan tanpa lelah Satgas TMMD dan warga. Dari malam yang panjang hingga pagi yang hangat, mereka menulis kisah pengabdian dengan tangan sendiri. Di Desa Tonala, cinta kepada rakyat telah menjelma menjadi beton yang menghubungkan harapan dari satu hati ke hati yang lain, dari desa kecil menuju masa depan yang lebih terang.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment