Di Balik Runtuhnya Jembatan, Tumbuh Kokoh Semangat Gotong Royong

By Mohammad Rashya 30 Agu 2025, 20:25:54 WIB Berita Terkini
Di Balik Runtuhnya Jembatan, Tumbuh Kokoh Semangat Gotong Royong

Tabongo, 30 Agustus 2025 – Derasnya curah hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Tabongo mengakibatkan jembatan utama di Dusun Tinggulo, Desa Motinelo, runtuh setelah dihantam kuatnya aliran sungai. Kejadian itu membuat akses warga terputus, hingga kerja bhakti pembuatan jembatan darurat segera digelar. Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, pukul 11.20 Wita, Praka Kristonny Eden, Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo, hadir di tengah masyarakat untuk memimpin langkah gotong royong tersebut.

Sebagai seorang Babinsa, Praka Kristonny Eden tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban wilayah, tetapi juga hadir membina masyarakat dalam bidang perlindungan serta keselamatan. Kehadirannya di Dusun Tinggulo menjadi bukti nyata bahwa tugas Babinsa tidak berhenti di barak, melainkan merangkul warga, mendengar keluh kesah mereka, dan mencari jalan keluar bersama demi kebaikan desa binaannya.

Kegiatan pembuatan jembatan darurat itu tidak hanya melibatkan Babinsa, tetapi juga dihadiri Kepala Desa Motinelo, aparat desa, dan masyarakat sekitar. Semua bergabung dalam satu semangat, menyingsingkan lengan baju, mengangkat material, dan menyatukan tenaga. Suasana penuh kebersamaan tampak jelas, di mana batas antara aparat dan warga seolah menghilang, digantikan oleh semangat gotong royong yang kental.

runtuhnya jembatan utama di Dusun Tinggulo bukan tanpa sebab. Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir membuat debit air sungai meningkat drastis. Arus deras yang melintas akhirnya meruntuhkan konstruksi jembatan lama yang sudah rapuh. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa perubahan cuaca ekstrem bisa membawa dampak besar bagi infrastruktur pedesaan.

Kerja bhakti membangun jembatan darurat menjadi pilihan yang tidak bisa ditunda. Akses jalan utama warga menuju pusat aktivitas lumpuh total, mulai dari anak-anak sekolah, petani yang hendak ke ladang, hingga kebutuhan transportasi harian. Dengan adanya jembatan darurat, paling tidak roda kehidupan masyarakat tetap bisa berjalan, sembari menunggu pembangunan permanen dilakukan oleh pemerintah daerah.

Hingga kini, pengerjaan jembatan darurat masih berlangsung. Warga bersama Babinsa bekerja bahu-membahu, sebagian menyiapkan kayu penopang, sebagian lain menyusun material agar segera bisa digunakan. Meski belum selesai, masyarakat sudah mulai merasakan secercah harapan karena akses jalan perlahan terbuka kembali.

Pembuatan jembatan darurat menjadi solusi sementara yang paling efektif. Walau sederhana, keberadaannya sangat berarti bagi warga. Selain itu, melalui kerja bhakti, tumbuh pula rasa kebersamaan dan kepedulian sosial. Jembatan darurat ini diharapkan mampu menjadi penghubung sementara sampai nantinya ada pembangunan jembatan permanen dari pemerintah.

Kerja bhakti pembuatan jembatan darurat di Dusun Tinggulo adalah cerminan nyata semangat gotong royong masyarakat bersama aparat. Peristiwa runtuhnya jembatan akibat arus deras mungkin meninggalkan luka, tetapi kebersamaan dalam membangun kembali menumbuhkan optimisme baru.

Praka Kristonny Eden, Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo, membuktikan bahwa peran Babinsa bukan hanya sebatas penjaga keamanan, tetapi juga pengikat harmoni antara aparat dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, jembatan darurat yang sedang dibangun bukan sekadar jalan penghubung, melainkan simbol persatuan dan harapan warga Dusun Tinggulo, Desa Motinelo.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment