Di Balik Seragam Loreng Ada Hati yang Lembut, Bintara Kesehatan TNI Wujudkan Makna Pengabdian Melalui Tindakan Cepat dan Tulus di Desa Tonala

By Sinthya Airin 21 Okt 2025, 15:37:31 WIB Berita Terkini
Di Balik Seragam Loreng Ada Hati yang Lembut, Bintara Kesehatan TNI Wujudkan Makna Pengabdian Melalui Tindakan Cepat dan Tulus di Desa Tonala

Telaga Biru, 20 Oktober 2025 – Sorak-sorai penonton di pinggir lapangan sepak bola Desa Tonala mendadak terhenti. Seorang pemain muda jatuh tersungkur setelah benturan keras dengan lawannya. Di tengah kepanikan itu, satu sosok berseragam hijau langsung berlari menghampiri seorang Bintara Kesehatan dari Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Kab. Gorontalo.

Dengan peralatan medis sederhana di tangannya, ia sigap memeriksa kondisi pemain yang tergeletak. Nafas ditenangkan, luka diperiksa, hingga tekanan darah dicek dengan cepat dan cermat. Tak butuh waktu lama, sang pemain kembali sadar dan berdiri diiringi tepuk tangan penonton. Seketika, suasana tegang berubah menjadi lega.

Momen itu menjadi bukti bahwa kehadiran Satgas TMMD bukan hanya soal pembangunan fisik, melainkan juga menjaga rasa aman dalam setiap kegiatan masyarakat. Tugas mereka meluas, dari menjaga tubuh pasukan hingga merawat semangat rakyat. Di lapangan Tonala, makna kemanusiaan itu hidup dalam wujud nyata.

Tindakan cepat itu bukanlah kebetulan. Dalam setiap kegiatan TMMD, unsur kesehatan selalu disiagakan untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan manusiawi. “Kami tidak hanya menjaga anggota kami, tetapi juga siap membantu siapa pun yang membutuhkan,” ujar salah satu anggota Satgas dengan mata berbinar.

Ketika peluit babak pertama baru saja terdengar, benturan antar pemain membuat satu tubuh jatuh keras ke tanah. Tanpa ragu, sang Bintara Kesehatan berlari dari pinggir lapangan. Ia membawa tas medis, menunduk, dan bekerja cepat di tengah sorakan yang mendadak sunyi. Semua mata tertuju padanya pada kecepatan, ketenangan, dan empati yang ia tunjukkan.

Warga Desa Tonala menyaksikan langsung bagaimana TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga negeri, tapi juga pelindung rakyat dalam situasi apa pun. “Hebat sekali. Kalau tidak ada dia, mungkin pemain itu panik,” ucap seorang warga dengan nada kagum. Kejadian kecil itu menumbuhkan rasa aman di hati masyarakat.

Bagi Satgas TMMD, tugas bukan sekadar menjalankan perintah, tapi juga menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Di balik disiplin militer, ada hati yang peka terhadap penderitaan sesama. Dari tindakan sederhana seperti menolong pemain yang cedera, tumbuhlah citra bahwa TNI dan rakyat memang satu napas dalam kebersamaan.

Dari satu tindakan cepat, harapan besar muncul. Masyarakat berharap sinergi antara TNI dan warga tidak berhenti di momen ini saja. Mereka ingin kebersamaan itu terus tumbuh, baik dalam pembangunan fisik maupun dalam kepedulian sosial. “Inilah arti gotong royong sesungguhnya,” kata Kepala Desa Tonala sambil menatap lapangan yang kembali ramai.

Kehadiran Bintara Kesehatan terasa jelas. Selain menjaga keselamatan peserta, mereka memberi rasa aman bagi masyarakat. Kini warga percaya bahwa kegiatan apa pun di bawah naungan TMMD bukan hanya aman secara teknis, tetapi juga terjamin secara medis dan kemanusiaan.

Kodim 1315/Kab. Gorontalo melalui TMMD ke-126 terus berkomitmen untuk menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat. Program ini tidak hanya fokus membangun jalan, jembatan, atau fasilitas desa, tetapi juga membangun karakter, solidaritas, dan kepedulian antar sesama. Unsur kesehatan menjadi jantung dari keberlanjutan kegiatan tersebut.

Menjelang sore, pertandingan kembali dilanjutkan. Pemain yang sempat cedera kini tersenyum, kembali berlari di lapangan. Sorak penonton menggema, kali ini bukan hanya untuk permainan, tetapi juga untuk semangat kemanusiaan yang baru saja mereka saksikan bersama.

Bintara Kesehatan Satgas TMMD ke-126 telah meninggalkan jejak yang tak kasat mata tentang ketulusan, kesiapsiagaan, dan cinta terhadap sesama. Di antara sorak bola dan debu lapangan, tersimpan pelajaran berharga: pengabdian sejati tak selalu berbentuk besar, kadang hadir dalam detik kecil yang menyelamatkan nyawa dan menumbuhkan rasa persaudaraan.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment