Di Bawah Langit Berembun, Prajurit dan Warga Desa Tonala Satukan Langkah, Bangun Jalan Rabat Beton untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

By Sinthya Airin 20 Okt 2025, 18:04:22 WIB Berita Terkini
Di Bawah Langit Berembun, Prajurit dan Warga Desa Tonala Satukan Langkah, Bangun Jalan Rabat Beton untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Telaga Biru, 20 Oktober 2025 - Pagi di Desa Tonala disambut dengan suara sekop dan adukan semen yang berpadu dengan tawa semangat para prajurit dan warga. Di bawah langit yang masih berembun, Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo bersama masyarakat setempat memulai pekerjaan jalan rabat beton pada hari ke-12 pelaksanaan program. Pukul 07.00 Wita, semangat itu sudah menyala, menandai tekad mereka untuk menuntaskan pembangunan yang dinanti warga desa.

Walau pekerjaan sempat terhambat karena pasokan air yang terbatas, tak ada kata menyerah bagi mereka. Wajah-wajah lelah justru dipenuhi senyum, dan keringat yang menetes menjadi bukti pengabdian tanpa pamrih. “Kalau bukan kita yang membangun desa ini, siapa lagi?” ucap salah satu anggota Satgas sambil mengangkat ember adukan. Bagi mereka, setiap tetes air yang digunakan untuk mencampur semen adalah simbol ketekunan dan cinta tanah air.

Pekerjaan rabat beton ini bukan sekadar membangun jalan, melainkan membuka akses kehidupan baru bagi masyarakat Desa Tonala. Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo melalui TMMD ingin memastikan hasil kerja mereka tidak hanya terlihat secara fisik, tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam jangka panjang. Jalan ini akan menghubungkan dusun ke dusun, mempercepat mobilitas ekonomi, dan memperkuat persaudaraan antarwarga.

Peristiwa ini lahir dari kepercayaan yang telah lama terjalin antara TNI dan masyarakat. TMMD bukan sekadar program kerja, melainkan bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Desa Tonala menjadi saksi bagaimana kolaborasi keduanya mampu menembus segala keterbatasan. Ketika air sulit didapat, warga tak tinggal diam mereka bergantian mengambil air dari sumur terdekat agar adukan beton tetap berjalan. Sebuah potret kebersamaan yang sulit dilukiskan dengan kata.

Kegiatan dimulai sejak pagi. Satgas TMMD membagi tugas; sebagian mengaduk semen, sebagian lagi menata batu, sementara warga membawa air menggunakan jerigen dan ember seadanya. Irama kerja mereka seperti lagu perjuangan tak ada yang memerintah, semua bergerak dengan kesadaran bersama. Satu tujuan, satu niat: jalan ini harus selesai, karena jalan ini adalah harapan.

Setiap meter jalan yang terbangun menjadi saksi tekad yang tak pernah luntur. Ketika matahari kian terik, langkah mereka tidak berhenti. Para prajurit tetap tersenyum, menepuk bahu warga yang ikut membantu. “Capek itu biasa, yang penting bermanfaat untuk masyarakat,” ujar salah satu personel dengan suara lantang.

Kegiatan hari ini mengajarkan banyak hal. Bahwa pembangunan tidak selalu tentang alat berat dan teknologi canggih, tetapi tentang hati dan kebersamaan. Tonala membuktikan, dengan kerja sama yang tulus, semua bisa diwujudkan. TMMD hadir bukan hanya membangun jalan, tapi juga menumbuhkan kembali semangat gotong royong yang kini menjadi kekuatan sosial masyarakat.

Jalan rabat beton yang dikerjakan akan menjadi urat nadi baru bagi ekonomi warga. Hasil pertanian lebih mudah diangkut, anak-anak lebih aman menuju sekolah, dan warga bisa beraktivitas tanpa khawatir saat musim hujan. Manfaatnya tak sekadar terasa di kaki, tapi juga di hati karena mereka tahu, pembangunan ini lahir dari kerja bersama, bukan sekadar proyek dari atas.

Satgas TMMD berharap semangat ini menjadi contoh bagi desa-desa lain. Mereka ingin setiap warga merasa memiliki pembangunan ini. “Kalau jalan ini selesai, bukan TNI yang berhasil, tapi kita semua,” ujar Dan SSK TMMD di sela kegiatan. Harapan itu mengalir seperti adukan semen yang perlahan mengeras menjadi pondasi kokoh bagi masa depan Tonala.

Hari ke-12 TMMD di Tonala membuktikan bahwa batas antara TNI dan rakyat sejatinya sudah hilang. Mereka bekerja bukan karena perintah, tapi karena kesadaran bersama. Di tengah keterbatasan air dan cuaca yang menyengat, muncul kekuatan baru: kekuatan persaudaraan. Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa pertahanan negara dimulai dari kepedulian terhadap rakyatnya.

Di balik segala kendala, ada pelajaran berharga. Bahwa pembangunan sejati bukan hanya soal hasil, tapi proses dan semangat yang menyertainya. Satgas TMMD dan warga Tonala telah menulis kisah tentang ketangguhan, bahwa setiap rintangan bisa dihadapi jika dilakukan dengan hati.

Menjelang siang, langkah kaki mulai melambat, namun mata mereka berbinar. Jalan rabat beton mulai terlihat rapi, menjadi simbol nyata kerja keras bersama. Di ujung pekerjaan, prajurit dan warga saling berjabat tangan, mengucap syukur. Dari Tonala, mereka belajar bahwa membangun negeri tidak selalu dimulai dari gedung tinggi, tapi dari tanah desa yang dipijak dengan tulus, dan dari semangat yang tak pernah padam.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment