Dialog Interaktif TVRI Gorontalo Angkat Kisah Nyata TMMD Ke-126 yang Mengubah Wajah Desa Tonala

By Sinthya Airin 24 Okt 2025, 18:58:18 WIB Berita Terkini
Dialog Interaktif TVRI Gorontalo Angkat Kisah Nyata TMMD Ke-126 yang Mengubah Wajah Desa Tonala

Gorontalo, 24 Oktober 2025 – Dua sosok duduk berdampingan: Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, S.A.P., M.Sos., Komandan Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo, dan Sumarno Antule, Kepala Desa Tonala. Keduanya hadir sebagai narasumber dalam dialog interaktif bertajuk “TMMD Membangun Negeri”, membahas secara mendalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo yang tengah berlangsung di Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru.

Dialog ini bukan sekadar siaran televisi. Ia menjadi wadah terbuka bagi masyarakat untuk memahami lebih dekat apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan tentang bagaimana TNI dan warga bahu-membahu membangun akses jalan, memperbaiki sarana umum, dan menumbuhkan semangat gotong royong di desa.

Kegiatan ini bertujuan mendekatkan informasi dan inspirasi kepada publik agar semangat pembangunan tidak berhenti hanya di lokasi TMMD, tapi menjalar ke seluruh pelosok Gorontalo.

Lahir dari kesadaran bersama akan pentingnya komunikasi publik. TMMD bukan hanya program fisik semata; ia menyimpan nilai sosial, edukasi, dan nasionalisme. Pihak TVRI Gorontalo melihat bahwa apa yang dilakukan di Desa Tonala adalah contoh nyata kolaborasi antara TNI dan rakyat dalam mempercepat pembangunan desa. Karena itu, kisahnya layak diangkat ke layar kaca, agar publik melihat wajah kemanusiaan di balik seragam loreng.

Dialog berlangsung hangat dan penuh keakraban. Letkol Roma menjelaskan bagaimana jajaran Kodim 1315 bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat Desa Tonala dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat jangka panjang. Sementara Kepala Desa Sumarno Antule berbagi kisah dari sisi masyarakat tentang antusiasme warga yang rela meluangkan waktu bergotong royong setiap hari. “Desa kami seperti hidup kembali,” ucapnya lirih, namun penuh kebanggaan. “Dulu jalan ini berlumpur, sekarang bisa dilewati anak-anak sekolah tanpa harus berjalan di lumpur.”

Dalam tayangan tersebut, Dandim Roma Laksana Yudha menekankan bahwa TMMD bukan hanya membangun jalan, tapi membangun kehidupan. Menurutnya, kegiatan di Desa Tonala menjadi sarana menguatkan nilai gotong royong, kemandirian, dan cinta tanah air. “TNI hadir bukan mengambil alih pekerjaan rakyat, tapi berjalan bersama rakyat,” ujarnya dengan nada tenang namun penuh keyakinan.

Dialog ini menghadirkan nuansa berbeda. Bukan monolog kaku, melainkan obrolan inspiratif yang mengalir. Setiap kalimat mencerminkan pengalaman di lapangan dari cerita prajurit yang ikut membantu warga memperbaiki rumah ibadah, hingga kisah seorang ibu desa yang setiap pagi menyuguhkan teh hangat bagi tim TMMD. Kisah-kisah itu membangkitkan empati penonton, mengingatkan bahwa pembangunan sejati tumbuh dari hati yang tulus bekerja.

Banyak manfaat lahir dari kegiatan TMMD di Desa Tonala. Akses transportasi menjadi lebih mudah, distribusi hasil pertanian lebih lancar, dan roda ekonomi masyarakat mulai berputar cepat. Namun manfaat terbesar adalah lahirnya rasa memiliki rasa bahwa pembangunan bukan milik pemerintah semata, melainkan hasil gotong royong seluruh warga.

Di akhir sesi, Letkol Roma menyampaikan harapan agar semangat kebersamaan ini terus dijaga. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan semangat TMMD sebagai gaya hidup sosial, bukan hanya program tahunan. “Selama rakyat dan TNI bersatu, pembangunan tidak akan pernah berhenti,” tegasnya. Kepala Desa Sumarno pun menimpali dengan senyum hangat, “Kami di Tonala siap melanjutkan semangat ini. Karena TNI bukan hanya tamu di desa kami, tapi sudah menjadi keluarga.”

Dialog itu menegaskan satu hal: pembangunan sejati tidak bisa dilakukan sendiri. Ia membutuhkan sinergi, komunikasi, dan kepercayaan. TMMD menjadi ruang di mana semua elemen bangsa bisa bekerja dalam satu frekuensi untuk kepentingan bersama.

Dialog interaktif ini bukan akhir dari kisah, melainkan awal dari kesadaran baru. TVRI Gorontalo telah menjadi jembatan yang menghubungkan suara pembangunan dengan hati masyarakat. Dari studio yang dingin hingga tanah Desa Tonala yang hangat, pesan yang sama menggema: pembangunan bukan tentang siapa yang bekerja, tapi bagaimana kita bekerja bersama.

Ketika siaran berakhir dan lampu studio mulai meredup, Letkol Roma dan Kepala Desa Sumarno masih sempat berbincang singkat. Bukan tentang tayangan, tapi tentang masa depan desa. Mereka tahu, perjuangan belum selesai. TMMD boleh usai, tapi nilai-nilainya akan terus hidup di hati prajurit, di tangan warga, dan di layar-layar hati setiap penonton yang tersentuh oleh kisah nyata dari Desa Tonala.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment