Disiplin dan Ketelitian Jadi Kunci, Satgas TMMD Kodim 1315 Gelar Pengarahan Teknis di Desa Tonala

By Sinthya Airin 18 Okt 2025, 11:06:29 WIB Berita Terkini
Disiplin dan Ketelitian Jadi Kunci, Satgas TMMD Kodim 1315 Gelar Pengarahan Teknis di Desa Tonala

Telaga Biru, 18 Oktober 2025 – Sebelum palu diketuk dan semen diaduk, seluruh personel Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo berkumpul. Sabtu itu, pukul 07.00 Wita, pengarahan teknis dan evaluasi kegiatan digelar untuk memastikan setiap langkah pembangunan berjalan tepat sasaran dan efisien. Disiplin waktu dan ketepatan kerja menjadi semangat utama yang menyelimuti udara pagi itu.

Sebagai garda terdepan pertahanan di wilayah darat, Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo memiliki peran yang tak sekadar menjaga keamanan. Mereka juga mengemban tugas penting: menyelenggarakan pembinaan teritorial, memperkuat kemampuan personel, dan menyiapkan kekuatan wilayah pertahanan. Melalui kegiatan seperti TMMD, Kodim 1315 menegaskan bahwa kekuatan sejati bukan hanya pada senjata, tetapi juga pada kepekaan dan kerja nyata di tengah masyarakat.

Pengarahan teknis di awal kegiatan bukan sekadar rutinitas. Ia menjadi ruang bagi para prajurit untuk memahami arah pekerjaan, membahas kendala lapangan, hingga menyamakan langkah. Setiap butir instruksi yang disampaikan memiliki arti penting dalam menjaga ritme kerja. Sementara evaluasi di akhir hari menjadi cermin keberhasilan, tempat di mana semangat dan kekurangan dikaji demi hari esok yang lebih baik.

Mengukur sejauh mana kemajuan pembangunan setiap harinya dan mendorong peningkatan volume kerja tanpa mengorbankan kualitas. Di sinilah keunggulan TMMD bukan hanya cepat dalam membangun, tetapi juga teliti dalam melangkah. Kodim 1315 ingin memastikan bahwa setiap batu yang ditata, setiap dinding yang tegak, benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Desa Tonala.

Kegiatan pengarahan ini lahir dari kebutuhan untuk menjaga efektivitas program. Di lapangan, dinamika pekerjaan bisa berubah sewaktu-waktu. Karena itu, Satgas TMMD perlu ruang untuk menyesuaikan strategi dan menata ulang ritme kerja. Dari sinilah muncul kebiasaan positif: setiap pagi pengarahan dilakukan, dan setiap sore evaluasi menyusul. Inilah kunci agar program TMMD tetap terarah, efisien, dan produktif hingga tuntas.

Di bawah komando perwira lapangan, prajurit berkumpul dalam formasi rapi. Satu per satu mendengarkan pengarahan tentang teknis pengerjaan, mulai dari pembagian tugas, prosedur keselamatan, hingga standar kualitas bangunan. Setelah itu, tim kecil dibentuk ada yang bertanggung jawab pada pembangunan MCK, ada pula yang menyiapkan bahan untuk renovasi rumah warga. Begitu instruksi selesai, mereka segera bergerak serentak, menandai dimulainya hari penuh kerja dan pengabdian.

Ada sesuatu yang berbeda dalam cara prajurit dan warga bekerja. Antara mereka terjalin komunikasi yang cair, tanpa sekat pangkat dan jabatan. Pengarahan yang dilakukan setiap pagi menjadi ajang membangun kedekatan, bukan hanya antara atasan dan bawahan, tapi juga antara TNI dan rakyat. Nilai-nilai disiplin bercampur dengan semangat gotong royong, menciptakan harmoni yang indah di tengah kesibukan.

Pekerjaan menjadi lebih tertib, target harian tercapai, dan potensi kesalahan bisa diminimalisir. Bahkan, masyarakat yang ikut bergotong royong belajar banyak tentang cara kerja yang sistematis dan penuh tanggung jawab. TMMD menjadi ruang pendidikan karakter di lapangan tempat di mana disiplin dan kebersamaan bertemu dalam harmoni pengabdian.

Harapan besar tumbuh dari kebiasaan baik ini. Satgas TMMD ingin agar semangat disiplin dan kebersamaan yang terbangun di Desa Tonala tidak berhenti ketika program selesai. Mereka berharap, warga bisa melanjutkan budaya kerja terencana dan gotong royong sebagai modal sosial membangun desa. Bagi para prajurit sendiri, ini menjadi pengalaman berharga bahwa membangun manusia jauh lebih penting daripada sekadar mendirikan bangunan.

Setiap sore, setelah pekerjaan rampung, para prajurit kembali berkumpul untuk mengevaluasi hasil hari itu. Di situlah cerita dan pembelajaran muncul. Ada tawa karena keberhasilan, ada diskusi karena kendala, tapi tak pernah ada keluhan. Semua berjalan dalam bingkai semangat untuk terus memperbaiki diri. TMMD bukan hanya proyek pembangunan fisik, tapi juga tempat belajar menjadi lebih baik setiap harinya.

Melalui kegiatan pengarahan dan evaluasi, TMMD ke-126 di Desa Tonala memperlihatkan wajah sejati TNI: terencana, tangguh, dan peduli. Setiap langkah kecil mereka di lapangan adalah bagian dari strategi besar menjaga ketahanan wilayah melalui kesejahteraan rakyat. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan yang baik tidak lahir dari tenaga semata, tetapi dari sinergi antara perencanaan, kedisiplinan, dan niat tulus untuk mengabdi.

Menjelang siang, suasana lapangan kembali hidup. Setelah pengarahan pagi, dentingan alat kerja dan suara canda warga kembali terdengar. TMMD bukan sekadar program tahunan ia adalah bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat yang saling menguatkan. Dari pengarahan di pagi hari, hingga hasil kerja di sore nanti, semuanya adalah bagian dari satu kisah besar: tentang cinta, pengabdian, dan tekad membangun Indonesia dari desa-desa seperti Tonala.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment