IMM Gorontalo Tuding Penahanan Ketua sebagai Upaya Bungkam Gerakan Mahasiswa

By Mohammad Rashya 02 Sep 2025, 17:27:45 WIB Berita Terkini
IMM Gorontalo Tuding Penahanan Ketua sebagai Upaya Bungkam Gerakan Mahasiswa

Telaga Biru, 02 September 2025 – Suasana depan Mapolda Gorontalo di Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru, sore itu menjadi titik kumpul gerakan mahasiswa. Sekitar 30 orang dari Aliansi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo, dipimpin Arya Dwi Putra, menggelar aksi unjuk rasa pada pukul 13.30 Wita. Meski jumlahnya tidak besar, semangat para mahasiswa membara, seolah ingin menunjukkan bahwa suara kebenaran tak bisa ditakar dengan jumlah massa.

Di atas mobil dengan pengeras suara, orasi demi orasi bergema. Hans Dirgantara, Aap, Wawan Lahanja, hingga Sri Yulan Ramdan tampil sebagai orator utama. Mereka bergantian menyampaikan pesan perlawanan, menyalakan semangat para pengunjuk rasa yang berdiri berjejer sambil mengibarkan bendera organisasi. Ban bekas yang dibakar kian mempertegas simbol perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai ketidakadilan.

Tuntutan massa hanya satu, segera bebaskan Ketua Umum DPD IMM Gorontalo yang ditahan aparat. Mereka menilai penahanan itu sebagai bentuk pembungkaman gerakan mahasiswa. Dengan suara lantang, mereka menegaskan bila sang Ketua tidak segera dilepaskan, IMM Gorontalo siap menggelar aksi lebih besar dengan jumlah massa yang berlipat untuk mengepung Mapolda.

Dalam orasinya, para mahasiswa menyampaikan kekecewaan mendalam. Mereka menganggap Ketua Umum DPD IMM diperlakukan layaknya pelaku kejahatan besar, padahal hanya menyampaikan orasi ilmiah yang normatif. “Ketua kami tidak membawa senjata tajam, tidak berbuat kriminal. Ia hanya menyuarakan kritik untuk kemajuan bangsa. Tapi perlakuan aparat seakan menyamakannya dengan pengedar narkoba,” teriak salah satu orator. Mereka menegaskan, IMM tetap percaya kepada Kapolda Gorontalo yang baru menjabat, namun menduga ada oknum-oknum yang merusak citra baik kepolisian.

Mahasiswa juga menolak segala bentuk negosiasi. Menurut mereka, tujuan aksi sudah jelas: membawa pulang Ketua IMM yang sedang ditahan. “Marwah kami sedang diinjak-injak. Kami datang ke Polda bukan untuk berunding, tapi menuntut pembebasan Ketua kami dan permintaan maaf dari pihak kepolisian,” tambah orator lainnya.

Menjelang sore, ketegangan mulai sedikit mereda setelah ada kesepakatan antara perwakilan massa aksi dan pihak Polda. Disepakati bahwa pembebasan Ketua DPD IMM beserta mahasiswa lain yang ditahan hanya bisa dilakukan bila keluarga atau orang tua mereka hadir untuk membuat pernyataan resmi. Karena itu, massa memilih bertahan di lokasi, meski orasi sudah dihentikan, sambil menunggu kedatangan pihak keluarga.

Sekitar pukul 17.25 Wita, aksi dinyatakan selesai. Massa perlahan meninggalkan depan Mapolda Gorontalo dalam keadaan tertib dan aman. Meski demikian, gema suara mahasiswa itu masih menyisakan pesan kuat bahwa gerakan mereka tidak akan berhenti sampai Ketua IMM dibebaskan sepenuhnya.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment