Kecelakaan Dini Hari, Gran Max Ringsek Parah Setelah Menabrak Truk Engkel yang Sedang Parkir

By Sinthya Airin 26 Okt 2025, 14:17:44 WIB Berita Terkini
Kecelakaan Dini Hari, Gran Max Ringsek Parah Setelah Menabrak Truk Engkel yang Sedang Parkir

Telaga Biru, 26 Oktober 2025 — Pagi yang biasanya sunyi di jalur Trans Desa Timuato berubah tegang ketika suara benturan keras memecah udara. Sekitar pukul 05.00 Wita, sebuah mobil Daihatsu Gran Max yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Pikram menabrak truk engkel Puso yang tengah terparkir di depan toko bangunan. Warga yang mendengar suara keras itu sontak berlari keluar rumah.

Dari arah Telaga menuju Limboto, kendaraan yang dikendarai Pikram melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Namun nahas, mobil itu kehilangan kendali dan menabrak truk yang sedang berhenti di sisi jalan. Diduga kuat, pengemudi dalam kondisi tidak sadar penuh akibat pengaruh minuman keras. Benturan keras membuat bagian depan mobil Gran Max ringsek parah, sementara truk engkel yang terparkir juga rusak berat di bagian belakang.

Tak lama setelah kejadian, Babinsa wilayah setempat langsung menuju tempat kejadian perkara. Bersama aparat desa dan warga, mereka membantu mengamankan lokasi agar tidak menimbulkan kemacetan. Serka yang bertugas melaporkan kejadian tersebut kepada Komando Atas dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut. Langkah cepat ini mencegah terjadinya kepanikan warga di pagi buta itu.

Petugas kemudian mengidentifikasi kedua pihak yang terlibat dalam kecelakaan. Pengemudi mobil Gran Max diketahui bernama Pikram (28), seorang sopir asal Desa Tonala, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Sedangkan pemilik truk engkel Puso adalah Isal (43), seorang petani asal Desa Timuato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.

Menurut keterangan warga sekitar, suara benturan terdengar dari jarak puluhan meter. Beberapa orang yang tinggal di sekitar lokasi langsung keluar rumah untuk menolong. “Kami dengar suara keras sekali, waktu kami keluar, mobilnya sudah menempel di belakang truk,” ujar seorang warga yang menjadi saksi mata. Meski kendaraan rusak parah, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya kesadaran berkendara, terutama pada dini hari ketika jalan sepi. Dugaan pengaruh alkohol menambah daftar panjang kecelakaan akibat kelalaian manusia. Polisi setempat diharapkan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dan memberikan tindakan sesuai hukum yang berlaku.

Babinsa yang bertugas di wilayah Telaga Biru tidak tinggal diam. Setelah memastikan kondisi aman, mereka membantu mengatur arus lalu lintas serta memberikan keterangan awal kepada pihak berwenang. Kehadiran Babinsa di lokasi tidak hanya menunjukkan kesiapsiagaan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap keselamatan masyarakat.

Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Mobil Gran Max mengalami kerusakan berat pada bagian depan, sedangkan truk engkel Puso rusak pada bagian belakang. Kedua kendaraan kini diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat kepolisian.

Beberapa warga berharap agar jalur Trans Timuato mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. Minimnya penerangan jalan serta kebiasaan pengemudi melintas dengan kecepatan tinggi sering kali menjadi pemicu kecelakaan. “Kami berharap ada lampu jalan tambahan dan rambu peringatan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

Kecelakaan ini menjadi pelajaran bersama bahwa disiplin dan kesadaran berlalu lintas adalah kunci utama keselamatan. Sekali lengah, nyawa bisa melayang. Dari Desa Timuato, suara dentuman pagi itu seolah menjadi pengingat agar setiap pengendara menyiapkan diri, menjaga kondisi fisik, dan tidak memaksakan berkendara saat lelah atau di bawah pengaruh alkohol.

Menjelang siang, kondisi jalan sudah kembali normal. Sisa pecahan kaca dan serpihan logam dibersihkan oleh warga bersama aparat. Mobil derek datang mengevakuasi kendaraan yang rusak, sementara Babinsa dan polisi melakukan pemeriksaan akhir di lokasi. Setelah semua selesai, kehidupan di Desa Timuato kembali berjalan seperti biasa, meski meninggalkan kisah yang sulit dilupakan.

Kecelakaan dini hari di Desa Timuato menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. TNI, aparat kepolisian, dan masyarakat harus terus bersinergi membangun kesadaran lalu lintas demi mencegah peristiwa serupa. Dari sebuah desa kecil di Telaga Biru, pesan besar bergema: hati-hati di jalan bukan sekadar slogan, melainkan wujud nyata cinta pada kehidupan.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment