Kekuatan Desa Tak Selalu dari Cangkul, Tapi dari Sendok dan Wajan

By Sinthya Airin 21 Okt 2025, 15:51:22 WIB Berita Terkini
Kekuatan Desa Tak Selalu dari Cangkul, Tapi dari Sendok dan Wajan

Telaga Biru, 19 Oktober 2025 – Dari balik kepulan asap tungku dan aroma masakan yang menggoda, tampak wajah-wajah perempuan Desa Tonala yang tak kenal lelah. Mereka bukan hanya sekadar memasak, mereka sedang menyalakan bara semangat gotong royong di tengah pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa ke-126. Dapur umum itu menjadi jantung kehidupan Satgas, tempat setiap sendok nasi yang tersaji membawa makna kebersamaan dan dedikasi tanpa pamrih.

Semangat ibu-ibu di dapur umum bukan sekadar tentang menyiapkan makanan, melainkan tentang menjaga semangat para anggota Satgas TMMD tetap menyala setiap hari. Tujuannya sederhana namun dalam, mendukung penuh perjuangan pembangunan desa melalui peran kecil namun berarti menyediakan asupan energi bagi para prajurit dan warga yang bergotong royong membangun infrastruktur. Mereka sadar, bahwa secangkir teh hangat atau sepiring nasi di tengah peluh adalah bentuk penghargaan yang tak ternilai bagi perjuangan bersama.

Fenomena ini terjadi karena kuatnya ikatan sosial di Desa Tonala. Ketika Satgas TMMD hadir membantu membuka akses jalan, memperbaiki fasilitas, dan membangun desa, warga merespons dengan cara paling tulus yang mereka tahu melayani dengan tangan dan hati. Satu di antara mereka dipercaya menjadi pengelola logistik harian. Ia bukan pejabat, bukan juga pegawai. Ia hanyalah seorang warga biasa yang memiliki rasa tanggung jawab luar biasa untuk memastikan seluruh anggota Satgas mendapatkan makanan bergizi dan cukup setiap hari. Di situlah nilai kemanunggalan antara TNI dan rakyat benar-benar hidup, bukan sekadar slogan.

Setiap hari sebelum matahari terbit, suara aktivitas sudah terdengar dari dapur umum TMMD. Ibu-ibu berkumpul dengan seragam sederhana daster, kain sarung, dan senyum tulus. Mereka mulai dari menyiapkan bahan, memotong sayur, menanak nasi, hingga mengaduk kuah dengan penuh canda. Sementara di luar sana, anggota Satgas mulai bekerja membangun infrastruktur. Tak jarang, beberapa prajurit ikut membantu mencuci peralatan atau mengangkat air. Kehangatan dan kerja sama itu menjadikan dapur umum sebagai simbol nyata kebersamaan TNI dan rakyat.

Manfaat dari dapur umum ini bukan hanya soal makanan yang tersaji. Lebih dari itu, ia menumbuhkan rasa persaudaraan yang mengalir alami antara TNI dan warga. Para anggota Satgas merasa seperti berada di rumah sendiri. Rasa lelah setelah bekerja terbayar dengan makanan yang disajikan penuh cinta. Sementara bagi ibu-ibu desa, dapur umum menjadi ruang belajar mengatur, berkoordinasi, dan berkontribusi dalam kegiatan besar yang membawa nama baik desanya.

Di balik panci yang mengepul, terselip harapan besar. Ibu-ibu Desa Tonala berharap semangat ini terus hidup bahkan setelah TMMD usai. Mereka ingin kebersamaan ini menjadi pondasi dalam membangun desa mandiri dan kuat. “Semoga semangat gotong royong ini tidak hanya berhenti di sini,” ujar salah seorang warga sambil mengaduk sayur di tungku. “Kami ingin terus merasa menjadi bagian dari perubahan.”

Dari dapur umum yang sederhana, kita belajar bahwa peran kecil dapat memberi dampak besar. Dari tangan-tangan ibu desa yang tak kenal lelah, lahir energi untuk membangun, menyatukan, dan menumbuhkan semangat nasionalisme. Dapur umum bukan sekadar tempat memasak, melainkan simbol manunggalnya TNI dan rakyat dalam cita-cita bersama: membangun negeri dari desa.

Ketika sore tiba dan suara sendok mulai hening, kepulan asap dari tungku dapur itu seolah berbisik bahwa setiap perjuangan besar selalu lahir dari ketulusan kecil. Semangat ibu-ibu di Desa Tonala menjadi inspirasi bahwa gotong royong bukanlah cerita masa lalu, melainkan napas yang masih hidup hingga hari ini. Di balik setiap piring nasi yang tersaji, tersimpan doa dan cinta untuk negeri dari dapur kecil di Desa Tonala, untuk Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment