Ketika Loreng Menyapa Mimbar: Cerita Tentang Tentara yang Mengajarkan Makna Pembangunan dengan Iman dan Ketulusan

By Sinthya Airin 17 Okt 2025, 17:05:08 WIB Berita Terkini
Ketika Loreng Menyapa Mimbar: Cerita Tentang Tentara yang Mengajarkan Makna Pembangunan dengan Iman dan Ketulusan

Telaga Biru, 17 Oktober 2025 - Di tengah kesibukan pembangunan jalan, rabat beton, dan sarana air bersih yang menjadi bagian dari Program TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo, ada satu kisah kecil namun bermakna besar di Desa Tonala. Di sebuah masjid sederhana yang menjadi pusat kehidupan spiritual warga, suara khatib bergema lembut itu bukan suara tokoh agama setempat, melainkan suara Serka Laode Kalawara, anggota Satgas TMMD yang hari itu menjadi imam sekaligus khatib sholat Jumat.

Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo bukan hanya institusi militer yang mengurusi keamanan, tetapi juga memiliki tugas pembinaan teritorial. Melalui kegiatan seperti TMMD, satuan ini melatih kemampuan dan menyiapkan kekuatan wilayah untuk menjaga stabilitas serta membangun kemandirian masyarakat. Dalam pelaksanaan di lapangan, para prajurit tidak hanya membawa sekop dan semen, tapi juga membawa nilai-nilai kejuangan, kedisiplinan, dan kebersamaan. Inilah esensi gelar kekuatan TNI di masa damai: menjadikan setiap desa sebagai bagian dari benteng pertahanan yang hidup dan berjiwa gotong royong.

Bagi Serka Laode Kalawara, tugas di Desa Tonala bukan sekadar mengerjakan proyek fisik. Ia menyadari bahwa pembangunan sejati adalah ketika jasmani dan rohani masyarakat tumbuh bersamaan. Dengan menjadi imam dan khatib Jumat, ia berupaya menanamkan semangat kebersamaan dan keimanan di tengah warga. Dalam khutbahnya, ia menyampaikan pesan sederhana tapi mengenai tentang arti kerja ikhlas, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga persaudaraan. Suara lantang penuh ketulusan itu menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa tidak hanya lahir dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari kekuatan iman dan moral rakyatnya.

Kisah ini muncul bukan karena perintah formal, tetapi karena panggilan hati seorang prajurit. Saat TMMD berlangsung, masyarakat Tonala membutuhkan khatib pengganti karena tokoh agama setempat berhalangan hadir. Melihat situasi itu, Serka Laode tanpa ragu melangkah maju. Ia menganggap kesempatan itu bukan sekadar kewajiban, melainkan ladang amal dan bukti kedekatan TNI dengan rakyat. Dari sinilah lahir momen yang memperlihatkan bahwa di balik seragam loreng, tersimpan sosok yang lembut dan penuh kepedulian spiritual.

Menjelang pukul 12.00 Wita, warga mulai berdatangan ke masjid desa. Serka Laode berdiri di depan mimbar, bersarung dan berpeci hitam, meninggalkan atribut militer demi menunjukkan kesederhanaan.

Ia memimpin shalat Jumat dengan khusyuk, diikuti jamaah yang memenuhi masjid hingga ke beranda. Dalam khutbahnya, ia mengajak masyarakat untuk mensyukuri pembangunan yang sedang berjalan, bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan menjaga persatuan. Suasana hangat terasa hingga akhir kegiatan. Setelah salam terakhir, warga menyalami Serka Laode satu per satu, sebagian bahkan menitikkan air mata haru. “Jarang tentara bisa sekhusyuk ini jadi imam,” ucap seorang warga dengan bangga.

Kegiatan ini membawa manfaat ganda. Di satu sisi, warga Tonala mendapat tambahan pengetahuan dan inspirasi dari khutbah yang menyejukkan. Di sisi lain, kehadiran TNI di tengah masyarakat semakin memperkuat rasa kebersamaan dan kepercayaan. TMMD ke-126 di Desa Tonala akhirnya menjadi lebih dari sekadar proyek fisik. Ia menjelma menjadi ruang pembelajaran sosial bahwa pembangunan sejati bukan hanya membangun tembok dan jalan, tapi juga membangun jiwa dan harapan manusia.

Serka Laode Kalawara berharap, langkah kecilnya bisa menjadi suluh bagi prajurit lain agar terus dekat dengan masyarakat bukan hanya secara fisik, tapi juga secara spiritual. Ia meyakini bahwa kekuatan TNI akan semakin kokoh jika rakyat merasa memiliki dan mencintai mereka. Warga pun berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar masjid-masjid di pelosok desa selalu hidup dengan nilai kebersamaan dan keteladanan dari para prajurit yang hadir sebagai pelindung sekaligus sahabat rakyat.

Dari pembangunan infrastruktur hingga pembinaan rohani, TMMD ke-126 di Desa Tonala membuktikan bahwa TNI tidak hanya membangun desa, tapi juga membangun manusia. Kehadiran Serka Laode di mimbar Jumat adalah cerminan nyata bahwa tugas prajurit bukan semata menjaga keamanan, melainkan juga menumbuhkan ketenangan dan ketenteraman di hati rakyat.

Hari itu, Serka Laode Kalawara menutup khutbahnya dengan doa yang menembus hati jamaah. Langit Tonala siang itu cerah, seolah mengamini pesan-pesan kebaikan yang ia sampaikan. Di antara batu, semen, dan keringat pembangunan, tumbuhlah benih keimanan baru yang menguatkan hubungan antara TNI dan rakyat. Sebab sejatinya, TMMD bukan hanya Tentara Membangun Desa, tetapi juga Tentara Menyatu dengan Doa dan Cinta Umatnya.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment