Ketika Momen Refleksi Moral Diterjemahkan Dalam Aksi Religius yang Menginspirasi Ribuan ASN dan Warga

By Sinthya Airin 24 Okt 2025, 17:50:47 WIB Berita Terkini
Ketika Momen Refleksi Moral Diterjemahkan Dalam Aksi Religius yang Menginspirasi Ribuan ASN dan Warga

Limboto, 24 Oktober 2025 — Lautan manusia mulai memadati halaman dan pelataran Masjid Agung Baiturrahman, Kelurahan Kayubulan. Sekitar lima ribu jamaah datang berbondong-bondong, ingin mendengarkan langsung tausiyah dari ulama ternama, Prof. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D.

Suasana penuh haru dan khidmat menyelimuti kawasan masjid. Aroma wangi sajadah berpadu dengan gema lantunan ayat suci Al-Qur’an yang membuka kegiatan Navigasi Iman Edisi Spesial, program andalan Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang mengusung misi memperkuat mental dan spiritual ASN serta masyarakat.

Barisan tamu kehormatan tampak memenuhi saf depan. Bupati Gorontalo H. Sofyan Puhi, S.T., hadir bersama jajaran Forkopimda: Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, S.A.P., M.Sos., Kajari Abvianto Saefulloh, S.H., M.H., Wakapolres Kompol Wanda Dhira Bernard, S.I.K., M.Si., CPHR., Ketua DPRD Zulfikar Y. Usira, S.E., serta Sekda Sugondo A. Makmur, S.Pd., M.H.

Turut hadir pula Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Gorontalo Faisal Sastra Maryono Rivai, S.H.I., M.H., Pimpinan Pesantren Nurul Iman Salim Aljufri, serta Imam Masjid Baiturrahman Ilham Thalib, S.H. Mereka hadir bukan sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai jamaah yang merendahkan diri di hadapan Allah SWT, menyatu bersama masyarakat dalam satu barisan iman.

Dalam sambutannya, Bupati H. Sofyan Puhi menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat untuk mengubah arah pembinaan ASN dari sekadar fisik menjadi lebih spiritual.

“Navigasi Iman kami gagas sebagai pengganti kegiatan olahraga. Jika olahraga menyehatkan tubuh, maka kegiatan ini menyehatkan jiwa dan menuntun pengabdian kita kepada bangsa dan negara,” ungkapnya di hadapan jamaah yang menyimak penuh takzim.

Ia menambahkan, edisi kali ini disebut spesial bukan hanya karena dihadiri oleh Prof. Abdul Somad, tetapi juga karena bertepatan dengan peringatan Restorasi Day, hari yang dimaknai sebagai momentum memperbarui semangat dan nilai-nilai moral dalam pemerintahan.

Tepuk tangan dan lantunan salawat menggema ketika sosok yang dinanti, Prof. Abdul Somad Batubara, melangkah ke podium. Dengan suara khasnya yang tenang dan dalam, ia membuka ceramah dengan sapaan yang mengundang senyum ribuan jamaah.

“Iman itu bukan sekadar kata di lidah, tetapi kompas kehidupan yang menuntun setiap langkah,” ucapnya membuka tausiyah bertema Mengontrol Iman di Tengah Gelombang Zaman.

Dalam penyampaiannya, Prof. Somad mengajak jamaah untuk tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus modernitas. Ia menegaskan, iman dan akhlak harus menjadi fondasi dalam menjalankan amanah, baik sebagai pemimpin, ASN, maupun masyarakat biasa.

Selama hampir satu jam, suasana Masjid Agung berubah menjadi samudra ketenangan. Setiap kalimat yang meluncur dari lisan sang dai seolah menembus dinding hati pendengarnya. Banyak yang menitikkan air mata, terharu mendengar kisah-kisah keteladanan yang dibawakan dengan bahasa sederhana namun menyentuh.

Beliau juga mengingatkan, “Kekuatan sebuah bangsa tidak hanya diukur dari gedung yang menjulang, tetapi dari seberapa kuat iman rakyatnya kepada Allah SWT.”

Usai ceramah, sesi dialog dibuka. Beberapa jamaah diberikan kesempatan bertanya langsung kepada Prof. Somad. Suasana menjadi lebih interaktif namun tetap penuh sopan santun. Pertanyaan seputar keikhlasan dalam bekerja, peran ASN dalam dakwah, hingga makna takwa di era digital, dijawab dengan bijak dan ringan oleh sang ustaz.

Tak lama kemudian, acara dilanjutkan dengan lelang amal. Semangat berbagi tumbuh spontan di antara jamaah. Berbagai donasi terkumpul untuk kegiatan sosial dan pembangunan rumah ibadah.

Menjelang pukul 09.05 Wita, kegiatan Navigasi Iman Edisi Spesial resmi ditutup dengan doa bersama. Lantunan doa dipimpin oleh Imam Masjid Baiturrahman, Ilham Thalib, S.H., memohon keberkahan bagi seluruh masyarakat Gorontalo.

Senyum bahagia terlihat di wajah para jamaah yang meninggalkan masjid. Banyak yang berujar bahwa kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam dan menumbuhkan semangat baru dalam beribadah.

Program Navigasi Iman bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari strategi pembangunan karakter dan spiritual yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Bupati menegaskan bahwa pembangunan sejati tidak hanya menyangkut infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga pembinaan mental, moral, dan akhlak. “Kita ingin masyarakat Gorontalo menjadi kuat bukan hanya jasmani, tetapi juga rohani,” ujarnya.

Kegiatan Navigasi Iman Edisi Spesial menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah dan masyarakat bisa bersatu dalam semangat yang sama meneguhkan iman, memperkuat akhlak, dan menanamkan nilai religius dalam setiap langkah pembangunan.

Dari pagi hingga menjelang siang, gema doa, zikir, dan tawa syukur memenuhi udara Limboto. Hari itu, Masjid Agung Baiturrahman tidak hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga menjadi pusat inspirasi bagi ribuan jiwa yang ingin berlayar di bawah cahaya iman.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment