Ketika Prajurit Menjadi Pendakwah, Serka Laode Kalawara Bawakan Ceramah Sejuk Usai Salat Jumat di Masjid Al-Muahhida, Mengajak Warga Tonala Membangun Hati Bersama Iman dan Keikhlasan

By Sinthya Airin 26 Okt 2025, 13:17:59 WIB Berita Terkini
Ketika Prajurit Menjadi Pendakwah, Serka Laode Kalawara Bawakan Ceramah Sejuk Usai Salat Jumat di Masjid Al-Muahhida, Mengajak Warga Tonala Membangun Hati Bersama Iman dan Keikhlasan

Telaga Biru, 24 Oktober 2025 — Di tengah udara siang yang masih hangat selepas azan Jumat, Masjid Al-Muahhida di Desa Tonala tampak lebih hidup dari biasanya. Para jamaah masih bertahan di saf masing-masing, bukan untuk berzikir semata, melainkan untuk mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh salah satu personel Satgas TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo, Serka Laode Kalawara. Dengan suara tenang dan penuh wibawa, ia menyampaikan pesan-pesan moral yang menggugah hati, membingkai makna ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini bukan sekadar mengisi waktu selepas sholat, melainkan sebagai bentuk pembinaan mental spiritual masyarakat di tengah pelaksanaan program TMMD. Di balik kegiatan fisik yang dilakukan para prajurit di lapangan, tersimpan tekad untuk membangun karakter umat. Serka Laode Kalawara membawa pesan bahwa pembangunan sejati bukan hanya tentang jalan dan jembatan, tapi juga tentang membangun hati dan memperkuat iman.

Peristiwa ini tak muncul begitu saja. Ia lahir dari kesadaran akan pentingnya sinergi antara pembangunan dan pembinaan rohani. TMMD hadir bukan sekadar membawa alat berat dan semen, tetapi juga membawa cahaya dakwah. Serka Laode, dengan latar belakang sebagai seorang prajurit sekaligus insan beriman, menjadi jembatan antara dunia militer dan masyarakat. Desa Tonala dipilih karena menjadi salah satu lokasi utama kegiatan TMMD ke-126, tempat di mana kebersamaan dan keagamaan tumbuh beriringan.

Suasana masjid siang itu begitu khusyuk. Setelah doa penutup Jumat, mikrofon diserahkan kepada Serka Laode. Dengan penuh hormat, ia mengucap salam dan membuka dengan ayat Al-Qur’an tentang pentingnya keikhlasan dalam beramal. Suaranya mengalun lembut namun tegas, menarik perhatian seluruh jamaah dari barisan depan hingga ke teras masjid. Ia bercerita tentang perjuangan, tentang nilai keikhlasan seorang prajurit, dan bagaimana semua itu sejalan dengan ajaran Islam. Ceramah berjalan sekitar 20 menit, namun maknanya terasa jauh lebih dalam dari sekadar waktu yang singkat itu.

Ceramah tersebut meninggalkan kesan mendalam. Banyak jamaah mengaku merasa tersentuh dan termotivasi untuk lebih memperkuat ibadah serta mempererat persaudaraan di lingkungan desa. “Kami merasa lebih dekat dengan TNI, bukan hanya sebagai pelindung, tapi juga sebagai saudara seiman,” ujar salah satu jamaah. Tak hanya memperkuat nilai spiritual, kegiatan ini juga mempererat hubungan emosional antara aparat dan warga, menjadikan TMMD bukan sekadar program pembangunan, tapi gerakan sosial yang menyentuh jiwa.

Melalui kegiatan ini, Serka Laode berharap masyarakat Tonala semakin kuat dalam menghadapi tantangan hidup, terutama dalam menjaga persatuan dan keimanan. “Kita boleh membangun jalan dan jembatan, tapi yang paling penting adalah membangun hati dan keikhlasan,” ujarnya menutup ceramah. Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo Letkol Arh. Roma Laksana Yudha juga menegaskan bahwa TMMD bukan hanya menghadirkan fisik, tetapi juga membangun karakter bangsa melalui sentuhan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan.

Dari kegiatan sederhana ini, kita belajar bahwa kemajuan sejati bukan hanya diukur dari beton yang berdiri tegak, melainkan dari iman yang tertanam kuat dalam diri masyarakat. Ceramah Serka Laode menjadi simbol keseimbangan antara kekuatan fisik dan spiritual, antara kerja dan doa. Di setiap langkah TMMD, ada semangat ibadah yang ikut mengalir dalam setiap keringat para prajurit dan setiap doa masyarakat desa.

Menjelang sore, gema adzan ashar menggema lembut di Desa Tonala. Masyarakat masih tampak saling berbincang dengan wajah cerah, membicarakan pesan-pesan yang baru mereka dengar. Ceramah itu mungkin telah usai, namun pesan moralnya akan terus hidup di hati warga. Satgas TMMD ke-126 bukan hanya meninggalkan jejak pembangunan fisik, tetapi juga meninggalkan jejak spiritual yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan cinta tanah air. Di bawah langit Tonala yang mulai meredup, semangat itu terus menyala membangun negeri dengan iman, kerja, dan kasih sayang.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment