Kobaran Api Padam, Kerugian Ditaksir Capai Sekitar Tiga Puluh Juta Rupiah

By Sinthya Airin 22 Okt 2025, 12:06:35 WIB Berita Terkini
Kobaran Api Padam, Kerugian Ditaksir Capai Sekitar Tiga Puluh Juta Rupiah

Desa Sidodadi, 22 Oktober 2025 — Kepulan asap tebal membumbung di langit pagi Desa Sidodadi, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Sekitar pukul 08.20 Wita, suasana yang semula tenang berubah panik ketika api tiba-tiba melahap satu unit rumah makan Sekar Arum milik Siti Solikah (42), warga Desa Tamaila.

Menurut keterangan saksi, Warjiman (51), warga Desa Sidodadi, ia pertama kali melihat kobaran api berasal dari dapur rumah makan tersebut. “Saya lihat asap tebal keluar dari dapur, lalu muncul api besar. Saya langsung siram air seadanya sambil teriak minta tolong,” ujarnya panik. Teriakan minta tolong itu pun mengundang warga sekitar untuk segera datang membantu. Dengan ember dan air seadanya, mereka berupaya menahan api agar tidak menjalar ke bangunan lain.

Dalam waktu singkat, masyarakat bahu-membahu membantu memadamkan api. Sekitar pukul 08.25 Wita, puluhan warga berlarian membawa ember dan selang air, berusaha memadamkan kobaran yang semakin membesar. Meski tanpa alat pemadam kebakaran, semangat gotong royong warga menjadi kunci utama meminimalisir dampak kebakaran tersebut. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.10 Wita setelah satu jam lebih berjuang melawan panas dan asap tebal.

Tak lama setelah kebakaran terjadi, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto, Praka M. Nurrochim, tiba di lokasi. Ia segera berkoordinasi dengan aparat desa dan pihak terkait untuk membantu penanganan korban serta memastikan api benar-benar padam. Selain membantu evakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan, Babinsa juga turut menenangkan warga agar tidak panik dan menjaga keamanan di sekitar lokasi kebakaran.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp30.000.000. Sebagian besar peralatan dapur, bahan makanan, dan interior rumah makan hangus terbakar. Pemilik rumah makan, Siti Solikah, hanya bisa pasrah melihat usahanya yang dibangun bertahun-tahun musnah dilahap api. “Saya tidak tahu harus mulai dari mana lagi, yang penting semua selamat,” ucapnya lirih.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di lapangan, kebakaran diduga kuat disebabkan oleh korsleting arus listrik di bagian dapur. Percikan kecil dari sambungan kabel yang longgar diduga memicu api yang kemudian dengan cepat membesar. Aparat desa bersama Babinsa pun mengingatkan warga untuk rutin memeriksa kondisi instalasi listrik di rumah maupun tempat usaha agar kejadian serupa tidak terulang.

Kebakaran di rumah makan Sekar Arum menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak mengabaikan faktor keamanan, terutama pada penggunaan alat listrik di dapur dan ruang usaha. Melalui peristiwa ini, aparat TNI dan pemerintah desa berkomitmen meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat, termasuk pentingnya kesiapsiagaan lingkungan terhadap potensi bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu.

Dalam kesempatan tersebut, Praka M. Nurrochim menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya korsleting listrik. “Lebih baik kita mencegah dengan memastikan semua instalasi aman, daripada menyesal setelah musibah terjadi,” ucapnya. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong warga yang cepat tanggap dalam membantu memadamkan api dan menolong korban kebakaran.

Meski hanya tersisa puing dan abu, semangat warga Desa Sidodadi tetap menyala. Mereka berjanji akan membantu Siti Solikah untuk memulai kembali usahanya. Kejadian ini bukan hanya menjadi musibah, melainkan juga menjadi pelajaran berharga tentang arti kebersamaan dan solidaritas antar warga.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment