
Tilango, 04 September 2025 – Malam penuh cahaya menyelimuti Masjid Nurul Imam Desa Tilote, Kecamatan Tilango, saat ratusan jamaah berkumpul memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447H/2025M. Dalam suasana penuh khidmat itu, Sertu Mujiono Babinsa Koramil 1315-01/Telaga hadir mewakili Danramil, memastikan sinergi TNI bersama masyarakat terus terjalin erat.
Sebagai garda terdepan di wilayah, Babinsa memiliki tugas mulia menjaga keamanan, membina masyarakat, serta memperkuat perlindungan wilayah binaan. Kehadiran Sertu Mujiono malam itu bukan sekadar menghadiri undangan, melainkan bagian dari pengabdian untuk terus merawat kedamaian dan silaturahmi di tengah masyarakat.
Selain Babinsa, acara juga diramaikan oleh para tokoh penting. Hadir Camat Tilango Syamsul Qomar Mustafa, S.Kom., M.Si, penceramah Ustad Moh. Nail, S.Pd., M.Pd., Kapolsek Tilango Ipda Erfin, mantan Camat Telaga Abdul Azis K. Hasan, Bate Nurdin Mohammad, Ketua Takmirul Masjid Mahyudin Maleda, Kepala KUA Sofyan Patue, S.Ag., Ketua TP PKK Kecamatan Tilango Sri Nur Laila S. Mustafa, hingga berbagai tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Semua bersatu dalam satu tujuan: memuliakan kelahiran Rasulullah.
Diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, suasana semakin syahdu. Lantunan ayat Ilahi menggetarkan hati setiap jamaah, menjadi pengingat bahwa Maulid adalah momentum mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara teladan Nabi Muhammad SAW.
Disusul sambutan dari Camat Tilango, Syamsul Qomar Mustafa, yang menekankan bahwa peringatan Maulid harus menjadi pengikat kebersamaan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga persatuan, memperkuat budaya religius, dan menjadikan semangat Rasulullah sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Puncak acara semakin hidup ketika Ustad Moh. Nail, S.Pd., M.Pd. menyampaikan ceramah agama. Dengan tutur bahasa yang menyentuh, beliau menegaskan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah sebagai landasan membangun masyarakat yang harmonis, beriman, dan berbudaya.
Tak hanya itu, doa secara adat Gorontalo turut mengiringi rangkaian acara. Tradisi ini menjadi simbol penyatuan nilai religius dan budaya lokal, dilanjutkan dengan zikir Maulid berbahasa daerah yang menambah semarak suasana malam itu.
Kegiatan ini bisa terwujud berkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan keagamaan sekaligus kebudayaan. Maulid bukan sekadar perayaan, melainkan ruang kebersamaan untuk mempererat silaturahmi, memperdalam iman, serta menghidupkan tradisi yang telah diwariskan leluhur.
Oleh karena itu, peringatan Maulid di Tilote harus terus diadakan. Ia bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga momentum memperkuat identitas masyarakat Gorontalo sebagai komunitas yang religius, rukun, dan menjunjung tinggi nilai budaya.
Kesimpulan dari peringatan Maulid Nabi malam itu jelas: masyarakat memperoleh manfaat ganda, yakni penguatan iman sekaligus pelestarian budaya. Kehadiran para tokoh dan partisipasi jamaah menjadi bukti bahwa kegiatan ini relevan dan bermakna bagi kehidupan sosial.
Akhirnya, sekitar pukul 21.50 Wita, rangkaian acara ditutup dengan doa bersama. Sertu Mujiono bersama seluruh jamaah meninggalkan Masjid Nurul Imam dengan hati tenang dan penuh syukur. Semua berjalan aman, lancar, dan kondusif, meninggalkan pesan abadi: Maulid adalah momentum persatuan dan harmoni.
LEAVE A REPLY