Menyambung Lidah Rakyat Lewat Pangan Murah, Dandim Bersama Forkopimda di Hari Kemerdekaan

By Mohammad Rashya 30 Agu 2025, 11:49:25 WIB Berita Terkini
Menyambung Lidah Rakyat Lewat Pangan Murah, Dandim Bersama Forkopimda di Hari Kemerdekaan

Limboto, 30 Agustus 2025 – Semangat kebersamaan ketika Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, S.Ap., M. Sos., Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo, hadir dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah. Acara ini digelar serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HUT RI ke-80, terhubung langsung melalui teleconference antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta Forkopimda Kabupaten Gorontalo. Tepat pukul 09.45 Wita, suasana khidmat sekaligus penuh semangat terasa menyatu di ruang kegiatan.

Sebagai satuan teritorial, Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo memikul peran penting. Tidak hanya menyelenggarakan latihan kemampuan dan gelar kekuatan, tetapi juga melaksanakan pembinaan teritorial yang menjadi kunci terciptanya pertahanan di darat. Kehadiran Dandim dalam agenda pangan murah ini menegaskan bahwa menjaga kedaulatan negara tidak hanya di medan pertempuran, melainkan juga di meja pangan rakyat.

Selain jajaran Babinsa yang turut mengawal kegiatan, hadir pula sejumlah tokoh penting. Antara lain Kombes Pol. Maruli Pardede, S.H., S.Ik., M.H. (Direskrimsus Polda Gorontalo), Ir. Ramdan Pade, M.Si. (mewakili Gubernur Gorontalo), H. Sofyan Puhi, S.T. (Bupati Gorontalo), Zulfikar Y. Usira, S.E. (Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo), AKP Zulkarnain Adu (mewakili Kapolres Gorontalo), Suseno, S.H., M.H. (mewakili Kajari Kabupaten Gorontalo), Letda Inf. Liwang, S.H. (Danramil 1315-02 Limboto), serta para pimpinan OPD. Deretan kehadiran tersebut menambah bobot acara, menandakan kerja sama lintas sektor dalam menghadapi persoalan pangan.

Gerakan Pangan Murah ini tidak lahir tanpa tujuan. Ia hadir sebagai jawaban atas keresahan masyarakat terhadap gejolak harga beras dan kebutuhan pokok lain. Dengan menyediakan pangan terjangkau, program ini menjadi benteng menjaga ketersediaan pasokan sekaligus langkah nyata mendukung pengendalian inflasi daerah.

Serentaknya kegiatan di seluruh Indonesia menambah nilai simbolik. Bahwa di usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa ini terus berupaya menghadirkan keadilan sosial, salah satunya lewat pemerataan pangan murah hingga ke pelosok kecamatan.

Melalui layar teleconference, Menteri Dalam Negeri RI, Prof. Dr. H. Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan pesan penting. Presiden, katanya, memberi perhatian penuh terhadap persoalan pangan, memastikan stok beras cukup tanpa perlu impor. Pelibatan pasar rakyat, modern, TNI-Polri, dan instansi pemerintah adalah bagian dari strategi besar menjaga stabilitas harga. “Hari ini kita bergerak masif, berharap hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, S.P., menambahkan pandangan berbeda. Ia menekankan perlunya membangun ekosistem pangan yang sehat, dari ketersediaan pupuk, irigasi, hingga swasembada beras. “Indonesia pernah menjadi produsen minyak goreng terbaik dunia, penghasil ayam dan telur melimpah. Namun kelangkaan kerap muncul. Karena itu ekosistem harus dibangun kembali secara utuh. Dengan perhatian Presiden, saya optimis kita menuju kemandirian pangan,” jelasnya penuh keyakinan.

Kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda. Harga beras yang melonjak dan stok yang terancam bisa menjadi masalah besar. Maka pemerintah pusat bersama daerah bergerak serentak, memastikan rakyat tetap bisa menikmati pangan murah sebagai bentuk hadirnya negara di tengah rakyat.

Kegiatan ini pun menjadi bukti kenapa ia harus ada. Di tengah dinamika ekonomi, langkah konkret seperti ini adalah jalan menjaga kestabilan. Pangan murah bukan sekadar soal beras, melainkan simbol keberpihakan negara kepada masyarakat kecil yang paling terdampak inflasi.

Dari seluruh rangkaian kegiatan, dapat disimpulkan bahwa Gerakan Pangan Murah tidak hanya sekadar seremonial peringatan HUT RI ke-80, melainkan langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Sinergi pemerintah, aparat keamanan, hingga pemimpin daerah menunjukkan bahwa persoalan pangan adalah tanggung jawab bersama.

Akhirnya, tepat pukul 10.40 Wita, kegiatan di Menara Limboto usai dengan aman dan tertib. Senyum masyarakat yang pulang membawa beras murah menjadi penutup indah perhelatan ini. Seakan menegaskan bahwa kemerdekaan yang telah berusia 80 tahun masih terus diperjuangkan, salah satunya lewat pangan yang adil untuk semua.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment