Meriah dan Bermakna, Penutupan Festival HUT RI 2025 di Tilango Dihadiri Babinsa dan Masyarakat

By Mohammad Rashya 31 Agu 2025, 08:33:22 WIB Seni & Budaya
Meriah dan Bermakna, Penutupan Festival HUT RI 2025 di Tilango Dihadiri Babinsa dan Masyarakat

Tilango, 30 Agustus 2025 – Malam Sabtu yang penuh semarak menyelimuti Desa Tinelo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. Pada pukul 21.00 Wita, masyarakat tumpah ruah menghadiri Kegiatan Penutupan Festival Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 yang digelar oleh Karang Taruna dan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo. Di tengah keramaian itu, hadir pula Koptu Silson H. Tabau, Babinsa Koramil 1315-01/Telaga, yang dengan penuh semangat menyatu bersama warga.

Sebagai seorang Babinsa, kehadiran Koptu Silson tidak hanya sebatas undangan seremonial. Ia membawa misi yang lebih besar: menjaga keamanan, membina masyarakat, serta memastikan suasana tetap kondusif sepanjang acara. Kehadirannya menjadi simbol kedekatan TNI dengan rakyat, bahwa tugas seorang Babinsa tak hanya di medan pertahanan, tetapi juga di ruang sosial dan budaya.

Tak hanya Babinsa, kegiatan penutupan festival ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Di antaranya Camat Tilango Syamsul Qomari Mustapa, S. Kom, Kepala Desa Tinelo Melys H. Ali, SE., ME, Kepala Puskesmas Tilango Fatmawati, para kepala desa se-Kecamatan Tilango, Ketua Karang Taruna Tinelo, mahasiswa UNG, serta seluruh lapisan masyarakat. Suasana pun kian terasa hangat, mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong.

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang penuh khidmat, dilanjutkan dengan berbagai penampilan seni dan budaya yang memikat penonton. Dentuman musik, tepuk tangan meriah, dan sorak gembira warga menjadi penanda bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah mempererat persaudaraan.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia menyampaikan rasa syukur atas suksesnya festival yang berjalan lancar dari awal hingga penutupan. Ia menekankan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, karang taruna, dan masyarakat dalam membangun semangat kemerdekaan.

Disusul kemudian, Ketua Karang Taruna Tinelo memberikan sambutan penuh semangat. Ia menyebutkan bahwa festival ini bukan sekadar ajang merayakan hari besar bangsa, tetapi juga wadah kreativitas pemuda dalam melestarikan budaya dan memperkuat solidaritas antarwarga.

Sementara itu, Kepala Desa Tinelo, Melys H. Ali, SE., ME dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh pemerintah desa terhadap kegiatan kepemudaan. Menurutnya, acara seperti ini menjadi cermin nyata bahwa generasi muda mampu menghidupkan desa dengan gagasan dan karya.

Tak ketinggalan, Camat Tilango, Syamsul Qomari Mustapa, S. Kom, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia. Ia menilai bahwa Festival Kemerdekaan 2025 di Tinelo adalah contoh konkret dari semangat persatuan yang diwariskan para pejuang, sekaligus bentuk nyata sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat.

Salah satu penampilan yang paling ditunggu adalah Tarian Mopobibi, sebuah tarian tradisional khas Gorontalo yang menggugah suasana. Gerakan anggun para penari berhasil memikat perhatian seluruh penonton dan menghadirkan nuansa budaya yang kental di tengah pesta rakyat.

Memasuki puncak acara, diumumkanlah para pemenang lomba yang digelar selama festival. Satu per satu peserta terbaik dipanggil ke panggung untuk menerima hadiah, diiringi tepuk tangan meriah dari warga yang turut berbangga. Penyerahan hadiah ini menambah semarak sekaligus menjadi penutup manis dari rangkaian panjang kegiatan.

Penyelenggaraan festival ini untuk membangkitkan rasa cinta tanah air, mempererat silaturahmi, sekaligus menjadi wadah bagi pemuda untuk mengembangkan potensi seni dan budaya. Semua itu berawal dari semangat gotong royong dan keinginan bersama untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang bermakna.

festival ini dapat terwujud karena adanya kolaborasi erat antara mahasiswa UNG, karang taruna, pemerintah desa, dan dukungan penuh masyarakat. Sinergi inilah yang menjadikan festival tidak hanya sebuah acara, tetapi juga simbol persatuan di Tilango.

Penutupan festival seperti ini perlu terus diadakan. Selain menjaga tradisi perayaan hari kemerdekaan, kegiatan tersebut juga menjadi ajang pendidikan karakter bagi generasi muda, sekaligus memperkuat nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Suasana malam semakin hangat ketika seluruh tamu undangan, tokoh masyarakat, dan warga saling berjabat tangan penuh keakraban. Koptu Silson H. Tabau sebagai Babinsa menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan dapat berjalan aman, lancar, dan penuh kegembiraan.

Tepat pukul 23.00 Wita, acara resmi ditutup. Lampu panggung perlahan redup, namun semangat kebersamaan dan rasa cinta tanah air yang tercipta malam itu akan terus terpatri di hati seluruh warga Desa Tinelo, Kecamatan Tilango.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment