
Penanaman Kelapa di Lapas Perempuan Gorontalo, Jejak Hijau untuk Ketahanan Pangan

Limboto, 09 September 2025 – Pagi yang cerah di halaman Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo, Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, menjadi saksi langkah penting menuju masa depan. Tepat pukul 10.25 Wita, kegiatan Penanaman Pohon Kelapa Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional resmi dimulai dengan penuh khidmat.
Kebersamaan langsung terasa sejak awal acara. Lagu kebangsaan Indonesia Raya menggema, diikuti Mars Kementerian Imigrasi, menghadirkan suasana kebangsaan yang kuat. Doa pun dipanjatkan, memberi nuansa sakral sebelum agenda berlanjut.
Para hadirin kemudian disuguhkan penayangan video transformasi Pulau Nusa Kambangan. Dari layar, tampak bagaimana sebuah pulau yang identik dengan pengasingan kini menjelma menjadi simbol produktivitas dan pembinaan warga binaan.
Dirjen Pemasyarakatan dalam laporannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, setiap bibit kelapa yang ditanam bukan hanya pohon, melainkan juga harapan baru bagi warga binaan yang sedang ditempa untuk kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., hadir secara virtual menyampaikan sambutan. Ia menekankan bahwa penanaman kelapa serentak ini merupakan bagian dari program Astacita Presiden, sekaligus penilaian kinerja kepala lapas di seluruh Indonesia.
Prosesi berlanjut dengan penyerahan alat pertanian dari Kementerian Pertanian. Peralatan sederhana seperti cangkul dan bibit menjadi simbol besar: sebuah tanggung jawab yang akan dijaga bersama demi keberlangsungan program ketahanan pangan.
Momen paling dinanti tiba ketika pejabat, tamu undangan, dan perwakilan warga binaan bersama-sama menanam pohon kelapa. Tangan-tangan yang berbeda latar belakang berpadu di atas tanah, menegaskan bahwa kerja sama adalah kunci tumbuhnya harapan baru.
Setelah itu, sesi foto bersama menjadi penutup hangat. Wajah-wajah penuh optimisme terdokumentasi rapi, mengabadikan kebersamaan dalam sebuah langkah besar lintas institusi.
Penanaman 360.000 pohon kelapa serentak di seluruh Indonesia menegaskan bahwa lapas tidak hanya menjadi ruang pembatasan, tetapi juga pusat pembinaan dan pemberdayaan. Dari balik jeruji, warga binaan didorong untuk menanam, merawat, dan menuai, sebagai bekal keterampilan dan kemandirian saat kembali ke masyarakat.
1.png)