
Sinergi Babinsa dan Mahasiswa, Membangun Desa Lewat Rapat Program KKN-MBKM UNG

Limboto, 29 Agustus 2025 – Suasana sore di Kelurahan Polohungo tampak berbeda. Ruang rapat kantor kelurahan dipenuhi deretan kursi yang tertata rapi, menjadi saksi pertemuan penting antara mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang sedang menjalankan program KKN-MBKM dengan perangkat kelurahan. Di tengah kegiatan itu hadir sosok Serda La Ode Usman, Babinsa Koramil 1315-01/Telaga, yang tidak hanya datang sebagai tamu undangan, tetapi juga sebagai pendamping dan penghubung antara masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa.
Babinsa sejatinya bukan hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan serta memberikan bimbingan bagi masyarakat dalam bidang perlindungan dan ketertiban. Kehadiran Serda La Ode Usman dalam forum ini mencerminkan peran tersebut—menjadi garda depan yang memastikan setiap kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan penuh manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Selain Babinsa, kegiatan rapat ini juga dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemerintah. Tampak hadir Kepala Kelurahan Polohungo, Emos Y. Yasin, Bhabinkamtibmas Bripka Abdillah, Ketua LPM Ibu Endang, Sekretaris Kelurahan, para Kepala Lingkungan, hingga perwakilan masyarakat sekitar yang jumlahnya mencapai 20 orang. Tak ketinggalan, mahasiswa KKN-MBKM UNG yang menjadi pusat perhatian turut serta dengan penuh semangat, siap memaparkan rencana kerja mereka untuk desa.
Dari rapat ini bertujuan membangun kesepahaman bersama. Mahasiswa KKN-MBKM UNG membawa konsep program kerja yang akan dilaksanakan selama masa pengabdian mereka. Di sisi lain, Babinsa hadir untuk memastikan agar program tersebut sejalan dengan kebutuhan masyarakat, mendukung pembangunan desa, serta tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Sinergi ini menjadi kunci dalam menghadirkan manfaat nyata bagi warga Polohungo.
Pertemuan ini bisa terjadi karena adanya kepedulian bersama terhadap masa depan desa. Mahasiswa hadir dengan semangat muda dan gagasan segar, pemerintah kelurahan hadir dengan kebijakan, sementara Babinsa hadir dengan peran sebagai pendamping yang menjembatani komunikasi serta menjaga jalannya kegiatan. Kolaborasi inilah yang menjadikan rapat program kerja KKN-MBKM lebih dari sekadar formalitas, melainkan sebuah momentum untuk menyatukan langkah.
Kegiatan seperti ini memang harus diadakan. Rapat bukan hanya ajang untuk membicarakan rencana, tetapi juga tempat bertukar pikiran, menyerap aspirasi, sekaligus menyatukan visi. Kehadiran Babinsa dalam forum ini menambah nilai penting, sebab selain membawa nuansa keamanan, juga meneguhkan semangat kebersamaan antara aparat, mahasiswa, dan masyarakat.
Manfaat dari rapat ini tidak kecil. Mahasiswa memperoleh arahan yang tepat untuk menjalankan program kerja mereka, masyarakat mendapatkan pencerahan mengenai peran dan kontribusi mahasiswa, sementara aparat desa serta Babinsa dapat memastikan bahwa setiap kegiatan mahasiswa benar-benar menyentuh kebutuhan warga. Semua pihak pulang dengan membawa bekal pengetahuan, harapan, serta semangat baru untuk bergerak bersama.
Diharapkan dari rapat ini lahir program-program mahasiswa yang bukan hanya berhenti pada konsep, tetapi benar-benar terlaksana dan dirasakan oleh masyarakat Polohungo. Dengan pendampingan Babinsa dan dukungan pemerintah kelurahan, mahasiswa diharapkan bisa menorehkan karya nyata yang akan dikenang masyarakat bahkan setelah masa KKN berakhir.
Kesimpulannya, kehadiran Serda La Ode Usman dalam rapat program kerja KKN-MBKM UNG ini menjadi bukti bahwa TNI selalu hadir di tengah masyarakat, bukan hanya menjaga keamanan tetapi juga membina, mendukung, dan memberi jalan bagi terciptanya pembangunan desa yang lebih baik. Keharmonisan antara mahasiswa, aparat, dan masyarakat terlihat begitu kuat dalam pertemuan tersebut.
Kegiatan rapat yang dimulai pukul 13.50 Wita itu akhirnya ditutup pada pukul 16.30 Wita dengan suasana penuh keakraban. Semua berjalan aman, tertib, dan lancar. Serda La Ode Usman pun kembali ke tugasnya dengan rasa bangga, karena sekali lagi ia mampu mengawal sebuah pertemuan yang bukan hanya membicarakan program, tetapi juga menyatukan semangat untuk membangun desa.
1.png)