Sinergi Religi dan Tradisi, Serka Laode Kalawara Isi Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW di Tolangohula

Tolangohula, 04 September 2025 – Malam itu, Masjid Al-Muhajirin Desa Sukamakmur, Kecamatan Tolangohula, dipenuhi cahaya lampu dan lantunan shalawat yang menggetarkan hati. Ratusan jamaah berkumpul, menyatukan langkah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam suasana penuh kekhusyukan, Serka Laode Kalawara, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto, dipercaya membawakan ceramah agama sebagai hikmah peringatan kelahiran junjungan umat Islam.

Sebagai seorang Babinsa, tugasnya bukan hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai perdamaian dan membina masyarakat dalam hal perlindungan serta ketertiban. Kehadirannya di tengah umat bukan sekadar bentuk pengabdian militer, melainkan juga wujud kepedulian spiritual demi menguatkan persaudaraan antarwarga.

Kegiatan religius ini turut dihadiri oleh Camat Tolangohula Liswan Bano bersama jajaran staf kecamatan, Ketua PKK, Kepala KUA Suriyani, SH, seluruh kepala desa, imam masjid, tokoh agama, pemangku adat Sarada’a, hingga ratusan masyarakat. Tidak ketinggalan, 135 orang pezikir ikut serta, melantunkan doa dan pujian untuk Nabi Muhammad SAW, menambah semarak suasana kebersamaan.

Acara dimulai dengan pembukaan yang disambut penuh khidmat, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang menggetarkan relung hati setiap jamaah. Lantunan kalam Ilahi itu menjadi pengingat bahwa setiap langkah hidup seharusnya berpijak pada petunjuk Allah SWT.

Setelah itu, laporan Ketua Panitia disampaikan dengan hangat, menggambarkan kerja keras dan kekompakan panitia dalam mempersiapkan acara besar ini. Kehadiran masyarakat yang membludak menjadi bukti nyata bahwa peringatan Maulid Nabi selalu dinanti dan menjadi ruang kebersamaan lintas generasi.

Camat Tolangohula, Liswan Bano, dalam sambutannya menegaskan pentingnya Maulid Nabi sebagai perekat sosial dan pemantik semangat gotong royong. Ia mengajak seluruh warga untuk menjadikan teladan Rasulullah sebagai dasar kehidupan bermasyarakat yang rukun, damai, dan saling peduli.

Tibalah saat yang ditunggu. Serka Laode Kalawara menyampaikan ceramah dengan penuh keteduhan. Ia menguraikan sedikitnya lima hikmah peringatan Maulid Nabi: mengenang sejarah Rasul sebagai teladan hidup, mempererat silaturahmi, memahami ajaran Islam yang hakiki, menumbuhkan semangat perjuangan dalam menegakkan kebaikan, serta menjadikan momen ini sebagai bentuk rasa syukur dengan memperbanyak shalawat. Ayat-ayat Al-Qur’an dari Surah Al-Ahzab dan Al-Anbiya turut menjadi penguat pesan dalam ceramahnya.

Doa Maulid kemudian dipanjatkan bersama, memohon kepada Allah SWT agar umat Islam senantiasa diberi kekuatan iman, kesehatan, dan kedamaian. Suara doa yang menggema serempak menghadirkan suasana syahdu yang sulit dilupakan.

Selepas itu, masyarakat diajak menikmati rangkaian acara tradisional khas Tolangohula yang selalu mengiringi peringatan Maulid. Perpaduan antara tradisi lokal dan nilai religius menjadi simbol kearifan budaya yang tetap terjaga hingga kini.

Peristiwa ini hadir bukan tanpa alasan. Kecintaan umat kepada Rasulullah SAW menjadi sumber energi yang menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam satu majelis mulia. Karena itu, acara semacam ini harus terus diadakan sebagai pengingat sekaligus perekat ukhuwah Islamiyah di tengah arus perubahan zaman.

Dari rangkaian kegiatan, tersimpul bahwa Maulid Nabi tidak sekadar seremonial, melainkan momentum membangun karakter, memperkuat silaturahmi, dan menanamkan nilai perjuangan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Di penghujung acara, Serka Laode Kalawara menutup ceramahnya dengan pesan sederhana namun mendalam: menjaga kedamaian, memperbanyak shalawat, dan terus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, tugas Babinsa tidak hanya menjaga wilayah dari gangguan keamanan, tetapi juga menjaga hati masyarakat agar tetap dipenuhi cahaya iman.